Sabtu, 09 Juni 2012

Tersesat.....

Menjalani (cinta) ini seperti tersesat diantara belantara dengan belukar yang sangat sulit untuk kutembus, tersesat sendirian, terjebak sendirian, meraba-raba jalan pun sendirian. Aku merasa dipecundangi, perasaanku ditelanjangi dengan berbagai silat lidah. Kesedihan yang menyesak jauh di dasar hati ingin segera lesat ke alam raya. Maka biarkan aku menangis, maka biarkan aku memilih jalan yang seharusnya. Kau sudah membuka dan menutupnya dengan cara yang berbeda. Saat kau buka pintu hati, yang kulihat hanya senyum dan wajah tenang penuh kerinduan. Namun yang kudapati kini hanya wajah yang seolah ingin membuang semua perasaan yang pernah tumbuh bersama.

Aku sayang...
Aku juga cinta...
Namun kini kau berbeda.

Semua sikap itu telah berubah, kau bahkan muncul sebagai sosok yang tidak kukenali sebelumnya. 
Hari ini kau kecup kening, aku merasa kesedihan itu semakin dalam saja. Sebab sosokmu bukan lagi sosok dengan kecupan penuh sayang. Hanya rasa hambar yang kuperoleh...

Meski aku sayang...........

Selebihnya, aku tak ingin menangis lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar